Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang
terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi.
Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuk tumbuhan
monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan kadar yang sedikit. Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa
organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini
disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam
struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat
memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh, morfina
sebagai pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat penenang, atrofina berfungsi
sebagai antispamodia, kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai
stimulan syaraf (Ikan, 1969). Selain itu ada beberapa pengecualian, dimana
termasuk golongan alkaloid tapi atom N (Nitrogen)nya terdapat di dalam rantai
lurus atau alifatis.
Prinsip dasar pembentukan Alkaloid
Asam amino merupakan
senyawa organik yang sangat penting, senyawa ini terdiri dari amino (NH2) dan
karboksil (COOH). Ada 20 jenis asam amino esensial yang merupakan standar atau
yang dikenal sebagai alfa asam amino alanin, arginin, asparagin, asam aspartat,
sistein, asam glutamat , glutamin, glisin, histidine, isoleusin, leusin, lysin,
metionin, fenilalanine, prolin, serine, treonine, triptopan, tirosine, and valin(4).
Dari 20 jenis asam amino yang disebutkan diatas, alkaloid diketahui berasal
dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin
dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis
isokuinolin, dan triftopan yang
menurunkan alkaloid indol. Reaksi utama yang mendasari biosintesis senyawa
alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan
sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga
melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan
jalur mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis alkaloid. Kemudian reaksi yang
mendasari pembentukan alkaloid membentuk basa. Basa kemudian bereaksi dengan
karbanion dalam kondensasi hingga terbentuklah alkaloid.
Disamping reaksi-reaksi dasar ini, biosintesa alkaloida melibatkan
reaksi-reaksi sekunder yang menyebabkab terbentuknya berbagai jenis struktur
alkaloida. Salah satu dari reaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi
rangkap oksidatif fenol pada posisi orto atau para dari gugus fenol. Reaksi ini
berlangsung dengan mekanisme radikal bebas.
Reaksi-reaksi
sekunder lain seperti metilasi dari atom oksigen menghasilkan gugus metoksil
dan metilasi nitrogen menghasilkan gugus N-metil ataupun oksidasi dari gugus
amina. Keragaman struktur alkaloid disebabkan oleh keterlibatan fragmen-fragmen
kecil yang berasal dari jalur mevalonat, fenilpropanoid dan poliasetat.
Dalam biosintesa
higrin, pertama terjadi oksidasi pada gugus amina yang diikuti oleh reaksi
Mannich yang menghasilkan tropinon, selanjutnya terjadi reaksi reduksi dan
esterifikasi menghasilkan hiosiamin
Senyawa alkaloid
merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid
berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Secara
organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi
mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada
akar, biji, ranting, dan kulit kayu.
SSTRUKTUR ALKALOID
· Alkaloid
secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan
bagian dari cincin heterosiklik.
· Dari
segi biogenetik, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino
yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan
tirosin yang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan triftopan yang
menurunkan alkaloid indol.
· Reaksi
utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi mannich
antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa
enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif
fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam
biosintesis alkaloid.
Isolasi Alkaloid
Alkaloid diekstrak dari tumbuhan
yaitu daun, bunga, buah, kulit, danakar yang dikeringkan lalu dihaluskan. Cara
ekstraksi alkaloid secara umumadalah sebagai berikut :
a.Alkaloid diekstrak dengan pelarut
tertentu, misalnya dengan etanol,kemudian diuapkan.
b.Ekstrak yang diperoleh diberi asam
anorganik untuk menghasilkan garamamonium kuartener kemudian diekstrak kembali.
c.Garam amonium kuartener yang
diperoleh direaksikan dengan natriumkarbonat sehingga menghasilkan alkaloid–alkaloid
yang bebas kemudiandiekstraksi dengan pelarut tertentu seperti eter dan
kloroform.
d.Campuran – campuran alkaloid yang
diperoleh akhirnya dipisahkan melalui berbagai cara, misalnya metode
kromatografi (Tobing, 1989).